SELAMAT DATANG DI SITUS KAMI...



Selasa, 24 Maret 2009

Instalasi Dan Konfigurasi Mail Server Pada Linux Debian Woody

Teori Singkat ...
  1. Hidupkan komputer dan login sebagai root
  2. Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa apa-apa saja paket yang harus diinstall pada mail server. Adapun paket-paket tersebut yaitu:

- postfix - courier-imap

- squirrelmail - courier-pop

  1. Setelah kita mengetahui paket yang akan diinstall dalam mail server maka kita mulai penginstallan paket. Dimulai dari postfix, untuk menginstall paket pada postfix dapat menggunakan perintah ( apt-get install postfix), masukkan CD 9 pada postfix configuration> Ok> pilih local only> mailname? Masukkan mail.ica.com> setelah itu pada append domain to simple addresses >yes >tambahkan ica.com dengan menggunakan tanda koma sebelumnya sebagai tanda> where should mail for root go > none > Enter
  2. Setelah paket postfix selesai di install maka kita menginstall paket selanjutnya yaitu squirrelmail dengan menggunakan perintah yang sama hanya nama paketnya saja yang berbeda ( apt-get install squirrelmail). Masukkan Cd 8 > Cd 2(binary 2)> Cd 9 > pada configuring > pilih apache> tunggu beberapa akan tampil perintah do you want to run the apache config script now y/N> pilih y> enter> Save these change to the configuration files ? Y/n> pilih Y > restart apache now Y/N> pilih Y lagi kemudian Enter
  3. Setelah paket squirrelmail selesai di install maka kita dapat menginstall paket berikutnya yaitu courier-imap dan courier-pop. Kita dapat menginstall paket tersebut dengan cara bersamaan dengan menggunakan perintah (apt-get install courier-imap courier-pop) , masukkan Cd 8 untuk penginstallan paket pada courier-base > pilih ok. Tunggu sampai proses penginstallan selesai.
  4. Setelah semua penginstallan paket selesai maka kita harus mengkonfigurasi apa-apa saja yang harus dikonfigurasi agar mail server dapat digunakan.
  5. Untuk konfigurasi pertama masuk file main.cf yang terdapat pada postfix dengan menggunakan perintah ( vi /etc/postfix/main.cf)

Yang perlu ditambahkan/diedit:

  1. myhostname = mail.ica.com
  2. mydomain = ica.com
  3. mynetworks = 192.168.10.0/24 127.0.0.0/8
  4. home_mailbox = Maildir/ ( agar user yang kita tambah tersimpan directory Maildir)
  5. #mailbox_command = procmail -a “$EXTENSION” (diberi tanda “#”)
  6. MAILBOX_SIZE_LIMIT = 0 ( dihapus)
  7. inet_interface = all

  1. setelah pengkonfigurasian selesai jangan lupa disimpan dengan menggunakan perintah (wq!)
  2. kemudian kita membuat directory Maidir/ yang terdapat pada konfigurasi sebelumnya. Dengan menggunakan perintah (cd /etc/skel) kemudian ketikkan perintah (maildirmake Maildir/) untuk membuat directory tersebut. Setelah itu buat user untuk mail minimal 2 dengan menggunakan perintah (adduser satu(nama user)) enter > masukkan password (1)>ulangi password(1)> pada keterangan untuk mengisi data lengkap kosongkan saja pada pilihan y/n > pilih y. begitu juga untuk user yang kedua . dengan menggunakan perintah (adduser dua(nama user)) enter > masukkan password (1)>ulangi password(1)> pada keterangan untuk mengisi data lengkap kosongkan saja pada pilihan y/n > pilih y.
  3. setelah selesai maka jangan lupa untuk menservice postfix dengan menggunakan perintah (/etc/init.d/postfix restart) jika tidak ada pesan error berarti postfix sudah berhasil.
  4. Setelah pengkonfigurasian postfix selesai maka langkah selanjutnya pengkonfigurasian pada squirrelmail. Dengan masuk ke file config.php dan apache.conf. untuk langkah pertama kita masuk ke file config.php dengan menggunakan perintah ( vi /etc/squirrelmail/config.php).

Yang perlu ditambah/diedit:

  1. $domain = ‘ica.com’;
  2. $imap_server_type = ‘courier’;( default cyrus diubah dengan courier)

Setelah selesai jangan lupa di simpan dengan menggunaka perintah (wq!)

  1. kemudian masuk ke file apache.conf dengan menggunakan perintah ( vi /etc/squirrelmail/apache.conf).

Yang perlu ditambah/diedit:

#Alias/squrrelmail/usr/share/squirrelmail (ditambah dengan tanda “#”)

ServerAdmin webmaster@ica.com

DocumentRoot /usr/share/squirrelmail

ServerName mail.ica.com

  1. setelah selesai simpan dengan menggunakan perintah (wq!).
  2. kemudian restart kembali postfix (/etc/init.d/postfix restart)
  3. kemudian restart apache, karena apache berhubungan dengan maillnya (/etc/init.d/apache restart)
  4. untuk mengetes apakah mail sudah bisa digunakan atau tidak dapat menggunakan perintah (w3m mail.ica.com) jika sudah berhasil maka akan tampil menu login dan kita dapat login dengan menggunakan user satu yang telah dibuat. Maka mail sudah dapat di gunakan apabila sudah login. Namun pada saat login terjadi error, maka ulangi lagi memasukkan password. Jika sudah berhasil ada pilihan left atau right.kemudian kita pilih right pakah mail benar-benar sudah dapat digunakan. Setelah itu pilih menu compose untuk mengirim pesan contoh : “testing” untuk bisa mengirim tekan tombol F2, kemudian Y lihat kode dimana kita akan menyimpan pesan yang kita buat > CTRL + t. setelah itu logout.dari user yang satu dan masuk lagi keuser dua apabila tampilan user yang kedua sama seperti yang pertama pilih right > maka akan tampil pesan yang dikirim oleh user pertama > untuk membalas pesan dari user pertama dapat memilih pilihan replay> setelah itu isi tulisan yang diinginkan misalnya “testing berhasil”> F2 > Y >CTRL + t. jika sudah selesai mengirim logout dan kemudian masuk keuser pertama jika balasan tersebut sudah diterima berarti mail server benar-benar sudah dapat digunakan

Pengetesan pada client

1. Hidupkan komputer client

2. Pastikan jaringan client sudah terhubung keserver kita menggunakan kabel Cross

3. pengaturan IP dapat menggunakan IP static ataupun Dinamic(apabila pada server telah di install dan dikonfigurasi DHCP nya)>dengan cara memilih menu control panel>network and internet connections> network connections>klik kanan pada LAN > properties> internet protocol (TCP/IP)> properties> obtain an IP address automatically>obtain DNS server address automatically>ok( cara menggunakan IP Dinamic) atau dapat juga menggunakan cara menggunakan IP static>dengan cara memilih menu control panel>network and internet connections> network connections>klik kanan pada LAN > properties> internet protocol (TCP/IP)> properties> use the following IP address ( masukkan IP address yang diberikan ke client)>use the following DNS server addres (masukkan IP DNS)>ok

4. setelah diatur IP nya maka dapat mengetes dengan menggunakan menu run dengan menekan tombol pada keyboard yaitu windows + r setelah tampil ketikkan cmd> ketikkan ipconfig /all jika telah terhubung ke server maka semua domain serta IP yang terdapat pada server akan tampil dan IP server dapat di ping dengan menggunakan perintah Ping 192.168.10.220 (IP server)

5. kemudian pada start menu pilih internet explorer. Setelah aplikasi terbuka. maka masukkan alamat mail kita yaitu mail.ica.com jika berhasil maka akan tampil menu login.

6. kemudian login dengan menggunakan user yang telah dibuat pada server misalnya: login : satu dan password (1) jika berhasil maka akan tampil menu-menu mail. Dan pada saat kita tes diserver pesan yang kita tulis akan tampil pada user satu tersebut dan mail sudah berhasil. Untuk mengetes kembali dapat memilih menu compose.kemudian isi To( tujuan kemana akan kita kirim) misalnya : dua. Subject(terserah) kemudian isi lah text yang kita inginkan setelah itu pilih send. Kemudian logout . setelah itu masuk kembali dengan menggunakan user : dua dan password (1) apabila pada tampilan ada pesan masuk maka sudah berhasil untuk membalas pilih pesan yang baru masuk tadi klik pada tulisan (terserah) pilih reply> tulis apa yang ingin kita tulis kemudian send > kemudian logout kembali> login dengan user satu> apabila pada user satu ada balasan pesan artinya mail kita berhasil.

Konfigurasi DHCP pada linux debian WOODY

Teori Singkat ....

DHCP (Dynamic Host Control Protocol) server digunakan untuk memberikan IP address kepada workstation atau mesin-mesin yang memerlukan IP address secara otomatis.
Linux Debian Woody 3.0 telah menyediakan server dan client DHCP, sehingga Anda dapat menjadikan Linux sebagai server DHCP yang menentukan konfigurasi jaringan client-nya atau sebagai DHCP client yang mengambil informasi konfigurasi dari server lainnya.

3. Alat dan Bahan
1) 2 buah unit komputer.
2) CD#2 Linux Debian Woody 3.0.
4. Langkah Kerja
1) Hidupkan komputer server, dan login sebagai root.
2) Masukan CD#2 Linux Debian Woody 3.0.
3) Untuk melakukan pemeriksaan paket yang tedapat pada CD#2 Linux Debian Woody 3.0, ketikan baris perintah berikut:
# apt-cdrom add
4) Selanjutnya ketikan baris perintah berikut untuk melakukan install paket dhcp:
# apt-get install dhcpd
5) System akan melakukan proses penginstalan.
6) Langkah selanjutnya adalah buka file dhcpd.conf dengan perintah:
#nano /etc/dhcpd.conf
7) Berikut ini adalah contoh file dhcpd.conf yang sederhana:
default-lease-time 3600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.38;
option domain-name-servers 192.168.1.38;
option domain-name “dudi.net”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.60 192.168.1.70;
}
8) Kemudian restart dhcp dengan perintah:
/etc/init.d/dhcp restart

Konfigurasi DHCP pada linux debian WOODY

Teori Singkat ....

DHCP (Dynamic Host Control Protocol) server digunakan untuk memberikan IP address kepada workstation atau mesin-mesin yang memerlukan IP address secara otomatis.
Linux Debian Woody 3.0 telah menyediakan server dan client DHCP, sehingga Anda dapat menjadikan Linux sebagai server DHCP yang menentukan konfigurasi jaringan client-nya atau sebagai DHCP client yang mengambil informasi konfigurasi dari server lainnya.

3. Alat dan Bahan
1) 2 buah unit komputer.
2) CD#2 Linux Debian Woody 3.0.
4. Langkah Kerja
1) Hidupkan komputer server, dan login sebagai root.
2) Masukan CD#2 Linux Debian Woody 3.0.
3) Untuk melakukan pemeriksaan paket yang tedapat pada CD#2 Linux Debian Woody 3.0, ketikan baris perintah berikut:
# apt-cdrom add
4) Selanjutnya ketikan baris perintah berikut untuk melakukan install paket dhcp:
# apt-get install dhcpd
5) System akan melakukan proses penginstalan.
6) Langkah selanjutnya adalah buka file dhcpd.conf dengan perintah:
#nano /etc/dhcpd.conf
7) Berikut ini adalah contoh file dhcpd.conf yang sederhana:
default-lease-time 3600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.38;
option domain-name-servers 192.168.1.38;
option domain-name “dudi.net”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.60 192.168.1.70;
}
8) Kemudian restart dhcp dengan perintah:
/etc/init.d/dhcp restart

Kamis, 19 Maret 2009

MULTIMEDIA TEKNOLOGI INFORMASI




MULTIMEDIA TEKNOLOGI INFORMASI

( 9 JUDUL MODUL)

1. Perangkat Keras Komputer
Open

2.Instalasi Sistem Operasi dan Program
Open

3.Pemeliharaan dan Perbaikan Komputer
Open

4.Jaringan Komputer
Open

5.Internet dan IP (Internet Protokol)
Open

6.Instalasi Windows NT
Open

7.Instalasi Linux
Open

8.Membangun Jaringan Intranet
Open

9.Diskless System (Clonning PC)
Open

Rabu, 18 Maret 2009

MODUL TKJ


Bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang membuka Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang membutuhkan Modul atau bahan ajar melalui media ini saya berikan link untuk dapat didownload.Modul ini merupakan bahan ajar bagi guru dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan dalam mewujudkan proses pembelajaran yang lebih terarah, sesuai dengan SKL yang berlaku pada satuan pendidikan dan digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat.Modul ini diambil dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (dikmenjur) yang berisikan :


1. Peta kedudukan modul
2. Peristilahan / glossary
3. Petunjuk penggunaan modul
4. Materi / pemelajaran
5. Evaluasi ( soal test formatif beserta kunci jawaban)

Berikut saya berikan link untuk mendownload modul tersebut, masing-masing merupakan file PDF dan dikelompokkan berdasarkan kelas atau tingkat pendidikannya.
Kelas X TKJ
Download Modul 1 : Menginstallasi PC
Download Modul 2 : Mendiagnosis permasalahan pengoperasian pc dan periferal
Download Modul 3 : Melakukan perbaikan dan atau setting ulang sistem PC
Download Modul 4 : Melakukan perbaikan periferal
Download Modul 5 : Melakukan perawatan PC
Download Modul 6 : Melakukan perawatab periferal
Download Modul 7 : Menginstallasi sistem operasi berbasis GUI
Download Modul 8 : Mem-backup dan Me-restore software
Kelas XI TKJ
Download Modul 9 : Menginstallasi sistem operasi berbasis text
Download Modul 10 : Menginstallasi perangkat jaringan lokal (LAN)
Download Modul 11 : Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan
Download Modul 12 : Melakukan perbaikan dan atau setting ulang koneksi jaringan
Download Modul 13 : Menginstallasi sistem operasi jaringan berbasis GUI
Download Modul 14 : Menginstallasi sistem operasi jaringan berbasis text
Kelas XII TKJ
Download Modul 15 : Menginstallasi sistem operasi jariangan berbasis luas (WAN)
Download Modul 16 : mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (WAN)Download Modul 17 : Mengadministasi server dalam jaringan
Download Modul 18 : Merancang bangun dan menganalisa wode area network
Semoga modul ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam mencerdaskan anak bangsa ini.

Selasa, 17 Maret 2009

INTERNETWORKING

INTERNETWORKING / WAN (Wide Area Network)

Pada modul sebelumnya kita telah membahas tentang Lokal Area Network (LAN). Setelah faham tentang network secara lokal, kita sekarang akam mempelajari tentang jaringan yang lebih besar. Jaringan yang besar sebenarnya merupakan kumpulan dari jaringan yang kecil. Yang akan kita bahas disini adalah cara kita menghubungkan jaringan-jaringan kecil menjadi jaringan yang besar. Menghubungkan jaringan satu dengan jaringa yang lain inilah yang biasanya disebut dengan internetworking.

Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga elemen yang berbeda:

1. hubungan data LAN
biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private hubungan data WAN umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data public, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM devais penghubung jaringan
devais ini secara umum dibagi dalam beberapa katagori:
  1. repeater
  2. bridge
  3. router
  4. switch
  5. converter

Dari kelima katagori devais di atas, lebih mudah menentukan kapan menggunakan repeater, switch, dan konverter dalam situasi internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge merupakan keputusan yang lebih sulit.

Berikut ini perbandingan elemen-elemen internetworking mengacu kepada layer-layer arsitektur jaringan komputer:

1. Repeater

Fasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater. Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya ditentukan oleh implementasi LAN tertentu.

Penggunaan repeater antara dua atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protocol Physical layer yang sama antara segmen-segmen kabel tersebut. Sebagai contoh, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2.

2. Brigde

Sebuah bridge juga meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain, tetapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di Data Link layer pada model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap devais yang terhubung dengannya pada tingkat Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge dianggap sebagai satu subnetwork dan alamat Data Link setiap devais harus unik. LAN yang terhubung dengan menggunakan bridge umum disebut sebagai Extended LAN.

Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi berbeda dan/atau medium access control yang berbeda. Misalnya, bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridge mungkin juga menghubungkan LAN Ethernet dengan LAN token ring, untuk fungsi ini, bridge harus mampu mengatasi perbedaan format paket setiap Data Link.

Bridge mampu memisahkan sebagian trafik karena mengimplementasikan mekanisme pemfilteran frame (frame filtering). Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum disebut sebagai store and forward sebab frame yang diterima disimpan sementara di bridge dan kemudian di-forward ke worksation di LAN lain. Walaupun demikian, broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge.

3. Router

Router memberikan kemampuan melalukan paket dari satu sistem ke sistem lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya. Router bekerja pada lapisan Network dalam model OSI. Umumnya router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge dan dapat digunakan pada internetwork dengan tingkat kerumitan yang tinggi sekalipun. Router yang saling terhubung dalam internetwork turut serta dalam sebuah algoritma terdistribusi untuk menentukan jalur optimum yang dilalui paket yang harus lewat dari satu sistem ke sistem lain.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN (dan extended LAN) sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN lain dalam internetwork. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip dengan bridge, router dapat menghubungkan data link yang berbeda. Seperti contoh, router dapat menghubungkan dua LAN yang berbeda atau untuk menghubungkan data link LAN dengan data link WAN.

4 Switch

Di samping repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah tipe peralatan switching lain yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Tujuan utama menghubungkan LAN menggunakan repeater dan bridge adalah meningkatkan keleluasaan atas beberapa keterbatasan media komunikasi LAN. Alat penghubung ini mampu menambah jumlah perangkat jaringan yang terhubung dalam LAN.

Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung dalam sebuah LAN menjadi terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh medium komunikasi jaringan. Salah satu ide penggunaan router adalah mengisolasikan group fisik jaringan dengan yang lain. Penggunaan router cocok pada sistem internetwork dengan kelompok-kelompok kerja yang terletak dalam lokasi yang kecil. Lalu lintas data dalam jaringan kelompok-kelompok kerja ini tentu lebih besar dibandingkan dengan lalu lintas antar kelompok kerja.

Dalam kasus kelompok-kelompok kerja yang terletak terpisah secara geografis, penggunaan router tetap tidak dapat mengisolasikan lalu lintas data. Lalu lintas data dalam kelompok kerja yang tinggi akan menyebabkan beban di router tetap tinggi karena lalu lintas tersebut selalu melewati router. Cara mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan beberapa segmen medium tranmisi secara paralel dalam internetwork. Router sendiri tetap dapat digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen tersebut dan tetap mampu mengisolasi trafik antarsegmen. Perangkat network dapat dihubungkan ke medium transmisi yang sesuai atau dengan menggunakan hub yang mengimplementasikan fasilitas switching, seperti module assignment hub, bank assignment hub, dan port assignment hub.

5 Converter

Converter dapat dianggap sebagai tipe devais yang berbeda daripada repeater, bridge, router, atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter (kadang disebut gateway) memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan di atas arsitektur network berbeda dengan sistem tersebut. Converter bekerja pada lapisan Application pada model OSI dan bertugas untuk melalukan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi.

Di samping menggunakan converter, metode lain untuk menghubungkan jaringan dengan arsitektur berbeda adalah dengan tunelling. Metode ini membungkus paket -termasuk protokolnya- yang akan dilewatkan pada protokol lain. Pembungkusan ini dilakukan dengan menambahkan header protokol pada paket yang akan dilewatkan. Metode ini dapat dilihat sebagai sebuah arsitektur jaringan yang berjalan di atas arsitektur jaringan yang lain. Perangkat tempat terjadinya proses tunnelling ini disebut sebagai portal

A.Internetwork heterogen

Sebuah LAN secara data link sebenarnya dapat terdiri atas beberapa arsitektur jaringan individual yang masing-masing tidak dapat berkomunikasi dengan arsitektur lain. Pada lapisan Data Link NIC di sebuah sistem masih mampu berkomunikasi dengan NIC di sistem lain. Software jaringan yang terletak pada lapisan di atas Data Link hanya akan memperhatikan sistem lain yang kompatibel dengannya dan tidak dapat berkomunikasi dengan sistem yang berjalan dengan software jaringan yang tidak kompatibel dengannya. Fungsi lapisan Transport dan Network pada setiap sistem TCP/IP hanya bisa berkomunikasi dengan sistem TCP/IP lain, NetWare hanya berkomunikasi dengan sistem NetWare lain, begitu pula dengan sistem jaringan lain. LAN seperti ini disebut sebagai LAN heterogen dan internetwork yang menghubungkan LAN-LAN seperti ini disebut sebagai internetwork heterogen.

Sebuah sistem dapat saja mempunyai sebuah data link dengan beberapa jenis software (protokol) jaringan pada lapisan atasnya. Dengan cara ini sebuah sistem dapat berkomunikasi dengan beberapa protokol jaringan sehingga misalnya sebuah sistem dapat berkomunikasi dengan server TCP/IP dan server NetWare. Tujuan umum dalam dunia jaringan di masa ini adalah agar pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem komputasi lain di internetwork.

Internetwork menggunakan bridge


Bridge yang bekerja pada lapisan Data Link mampu menghubungkan LAN-LAN yang berbeda protokol. Bridge tidak akan memeriksa jenis protokol setiap frame yang perlu dilewatkan. Contoh internetwork menggunakan bridge dapat dilihat pada gambar. Dalam internetwork tersebut setiap sistem TCP/IP dapat berhubungan dengan sistem TCP/IP lain, demikian pula dengan sistem NetWare.


Keuntungan menggunakan bridge:
  • biaya; bridge adalah perangkat yang cukup sederhana dan umumnya lebih murah daripada router
  • kemudahan penggunaan; bridge umumnya lebih mudah dipasang dan dirawat
  • kinerja; karena bridge cukup sederhana, overhead pemrosesan lebih kecil dan cenderung mampu menangani traffic yang lebih tinggi


Kerugian menggunakan bridge
  • volume traffic; bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume traffic total yang relatif rendah
  • broadcast storm; frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN dan ini dapat menyebabkan traffic melebihi kapasitas medium jaringan
  • loop; kesalahan mengkonfigurasi bridge dapat menyebabkan frame berputar melewati bridge tanpa henti
  • alamat yang sama; alamat fisik setiap stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan yang lain
  • nama yang sama; jika nama network yang sama digunakan oleh dua atau lebih user akan menyebabkan traffic yang berlebihan
Internetwork menggunakan router

Keunggulan utama menggunakan bridge dalam membentuk internetwork adalah tidak terlihat oleh fungsi lapisan Transport dan Network. Dari sudut pandang lapisan atas jaringan, extended LAN yang dibangun menggunakan bridge beroperasi sama seperti hubungan data link LAN biasa. Karakteristik seperti ini bisa menjadi kelemahan jika internetwork tumbuh menjadi lebih besar. Extended LAN dapat tumbuh menjadi sangat besar sehingga setiap LAN dapat mengalami saturasi ketika menangani multicast traffic. Dalam hal ini router dapat digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN jika memang diinginkan untuk mengisolasi multicass traffic.

Router bekerja pada lapisan Network dan hanya mampu melewatkan paket-paket yang bersesuaian dengan protokol yang diimplementasikan padanya. Untuk router pada internetwork heterogen diperlukan satu buah router untuk setiap jenis protokol pada internetwork tersebut. Contoh internetwork menggunakan router dapat dilihat pada gambar 1. Pada internetwork tersebut setiap sistem TCP/IP dapat saling berhubungan dengan sistem lain sedangkan sistem NetWare pada sebuah LAN tidak mampu berhubungan dengan sitem NetWare pada LAN yang lain karena tidak terdapat router NetWare yang menghubungkan ketiga LAN di internetwork. Untuk dapat menghubungkan NetWare dalam internetwork ini dapat ditambahkan sebuah router Netware (gambar 2).


Keuntungan menggunakan router:
  • isolasi traffic broadcast; kemampuan ini memperkecil beban internetwork karena traffic jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja
  • fleksibilitas; router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang dialami jika menggunakan bridge
  • pengaturan prioritas; router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol
  • pengaturan konfigurasi; router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge
  • isolasi masalah; router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi di sebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut
  • pemilihan jalur; router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antara dua sistem.
Kerugian menggunakan router:
  • tergantung pada protokol; router yang beroperasi pada lapisan Network OSI hanya mampu melalukan traffic yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja
  • biaya; router umunya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal;; overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga troughput yang dihasilkannya dapat lebih rendah daripada bridge
  • pengalokasian alamat; dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat network pada sistem itu
  • sistem tak terjangkau; penggunaan tabel routing yang tidak dinamik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain


Visi Dan Misi TKJ

VISI dan MISI TI KOMPUTER

Perkembangan dan tentangan masa depan seperti : perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tentangan sekaligus peluang itu. SMK TI KOMPUTER memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang di wujudkan dalam Visi sekolah berikut :

VISI

Unggul Dalam Mutu Maju Dalam Berprestasi

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut:

MISI

1. Meningkatkan profesionalisme tenaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan melalui Pendidikan dan Latihan sesuai dengan Stradar Nasional Pendidikan.

2. Meningkatkan Kualifikasi tenaga Pendidikan dari S1 ke S2.

3. Melaksankan pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif untuk mencapai standar kompetensi lulusan SMA secara optimal.

4. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

5. Mendorong dan membantu peserta didik untuk meningkatkan prestasi khususnya dibidang Sains, Ekonomi dan Bahasa Inggris.

6. Meningkatkan nilai keagamaan ( Takut akan Tuhan ) untuk menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan tingkah laku keseharian.

7. Mendorong dan meningkatkan Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler seni.

8. Meningkatkan hasil lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa yang mampu bersaing untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang favorit.

9. Meningkatan keterampilan lulusan dalam menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menyahuti era globalisasi.

TUJUAN SMK

1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.